Minggu, 15 Desember 2013

Sahabat ku yang Hebat

"ALLAH tidak akan memberi cobaan kepada hambaNYA diluar batas kemampuan hambanNYA. Cobaan dan ujian merupakan sunatullah dalam kehidupan. Do'a , Ikhtiar dan serahkan semua kepadaNYA"
Kalimat itu yang terkadang aku sampaikan kepada sahabatku, sebut saja dia "V" panggilan akrabnya.

Flashback sedikit awal cerita aku kenal dengan perempuan hebat ini adalah di jejaring sosial Facebook, Saat itu aku hanya iseng mencari teman, karena memang saat itu aku sedang merasa jenuh dengan rutinitasku yang kesannya  monoton, setiap hari kerjaanya nongkrong didepan monitor entah ngerjain tugas kuliah, atau sekedar iseng browsing tidak jelas. setelah aku add, akhirnya dia pun merespon perkenalanku, dan akhirnya bertukar pin BB, singkatnya kita pun semakin akrab, dengan saling berbagi cerita satu sama lain.
 
Sore itu aku pulang dari tempat kerja, seperti biasa akupun "rebahan" sejenak untuk sekiranya melepas sedikit lelah, tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara yang tidak asing terdengar ditelingaku, sepertinya suara itu berasal BB ku, yaah, ini pesan bbm dari sahabatku V, 
"Asalamualaikum" dia menyapaku dengan salam,
"Waalaikumsalam" jawabku.
"lagi ngapain? udah sholat belum?" serunya tambah,
"baru pulang kerja ni V, alhamdulilah aku udah sholat ko" imbuh ku.
percakapan seperti itulah yang sering terucap sebagai awal perbincangan kita, kitapun asyik bbm-an seperti biasa, senang rasanya kalau sudah ngobrol sama dia, terutama perhatiannya akan  mengerjakan sholat, suatu kewajiban kita sebagai hamba ALLAH, menurut aku ini adalah sesuatu yang jarang terjadi di pergaulan zaman sekarang, karena mungkin aku juga baru menemukan sahabat yang seperti ini. tapi disela-sela obrolan itu aku dikagetkan dengan ucapannya kalau dia sebenernya sedang sakit,
"kamu sakit apa V?" tanyaku penasaran,
"aku sakit usus buntu" jawabnya,
coba memastikan, aku pun bertanya kembali
"sudah kedokter?"
"udah ko, gak papa aku baek-baik aja :)" jawabnya lagi.
sedikit lega rasanya aku mendengar jawaban dari perempuan yang akrab aku sapa V ini, tetapi aku masih penasaran, karna aku tahu sedikit tentang dia, perempuan yang suka memakai jilbab ini memang orang yang sedikit tertutup, tegar, tabah dan tawakal menghadapi cobaan, mungkin dia ingin mencoba menjadi wanita muslimah ahli syurga. jadi rasa penasaran ku terkesan "janggal", bagaimana mungkin sakit seperti itu langsung baik-baik aja?.

Suatu ketika aku sapa dia, berniat untuk menanyakan kembali kabarnya karna rasa penasaranku tadi,
"Asalamualaikum V, gmna kbarnya? tanyaku
dia hanya menangis dan mengeluh kesakitan, rasa penasaranku kian kuat, memaksaku untuk bertanya
terus sampai mendapatkan jawaban yang bisa meyakinkan
"kamu sakit lagi? tanyaku cepat
dia menjawab "aku gak kuat lagi tiar" sapaan dia terhadapku.
"loh kenapa? apa sakit itu kambuh lagi?" tanyaku
"iya, sakit bgt, doain aku ya tiar" jawabnya pasrah
akhirnya dia pun menjawab jujur secara terbuka masalah yang sedang ia hadapi, dia mengatakan kalau sakit dia sudah 4 tahun lamanya, tetapi dia menutupi hal terebut dari keluarganya, alasannya simpel, karena tidak ingin merepotkan dan membuat kawatir orang disekeliling dia, khususnya orang tuanya, sementara yang tahu sakit dia hanya sahabat kuliahnya dan aku, subhanallah... apa lagi bapak dia juga sakit, maka dari itu dia tidak ingin menambah beban keluarga. terkadang aku sarankan dia agar mau terbuka dengan keluarganya masalah sakitnya itu, sehingga bisa diambil solusi yang terbaik nantinya. tetapi dia menolak dengan alasan seperti tadi, dan saat ini dia hanya ingin berserah diri kepada ALLAH, dan fokus kuliah, karna memang dia sedang mengerjakan skripsinya di sebuah universitas di jakarta.

Pernah suatu ketika dia periksakan diri ke dokter, karena mungkin dia sudah tidak kuat menahan rasa sakit itu setiap kambuh, setiap periksa, dokter hanya menyarankan untuk segera dioprasi, karena itu adalah solusi yang terbaik, sedangkan biaya untuk oprasi itu sendiri tidak murah, hasil dari dia mengajar ekstra kulikuler ngaji pun tidak seberapa, belum juga untuk membayar keperluan tugas-tugas kuliah. sehingga dia hanya bisa menahan rasa sakitnya itu selama ini. selain dari pada sebuah do'a, ingin rasanya aku membantu sahabatku ini, tetapi apalah daya aku juga hanya seorang pekerja swasta yang tidak seberapa penghasilanya. V sahabatku tahu bahwasanya ALLAH tidak suka pada hamba-hambaNYA yang berputus asa, jadi dia berusaha untuk tetap ikhtiar agar dia bisa oprasi dan sembuh, sedikit demi sedikit dia sisikan hasil jeripayahnya untuk ditabung, berharap agar bisa terkumpul, dan akhirnya bisa oprasi nantinya tanpa sepengetahuan dari orang tuanya, peran penting seorang sahabat disini adalah membantu dia, biarpun tidak bisa dengan materil, tetapi do'a dan suport akan selalu aku berikan kepada sahabatku ini, aku tidak mau kehilangan sahabat seperti dia karna dialah "Sahabat ku yang Hebat". 

Sedikit artikel diatas aku ambil dari kisah sahabatku, semoga bisa menjadi inspirasi kita semua.
Semoga cepat sembuh V... amin.
tq.